Kamis, 27 Februari 2014

DAMPAK NEGATIF NGE-GAME











Harus diakui, efek seru dan mengasyikkan dari TV dan video games justru lebih dirasakan kebanyakan orang. Jangankan anak-anak, orang dewasa pun sering dibuat terlena. Kecanduan adalah akibat yang sering terjadi.

Masalahnya, semakin kerap anak-anak terpapar tayangan ini, mereka berpotensi untuk meniru atau membuat anak menerima kekerasan itu sebagai perilaku yang wajar dan bisa diterima dalam kehidupan sehari-hari.

Simak artikel berikut untuk mengetahui efek negatif yang bisa didapatkan  anak dari video games:

Dari segi fisik:
- Anak punya tahapan perkembangan fisik yang harus mampu dilakukannya. Misalnya, usia 2 tahun bisa melompat atau usia 6 tahun mengendarai sepeda roda 2. Kemampuan itu memerlukan koordinasi dan keseimbangan motorik dan sensorik yang baik.

Anak yang terlalu sering menonton TV dan main video games kurang terstimulasi karena cenderung banyak duduk atau berbaring. Padahal, perkembangan fisik memengaruhi perkembangan kemampuan psikologis. Misalnya, anak takut-takut naik turun tangga, main ayunan, atau ketinggian karena tak terlatih melakukannya.

Dalam kehidupan psikologisnya, ia akan mengalami ketakutan saat berkenalan dengan orang lain, memulai hal baru, hingga untuk berubah. Anak pun tumbuh menjadi manusia yang kurang fleksibel.

- Kurang gerak juga membuat anak rentan obesitas. Karena menonton TV dan main games hanya sedikit mengeluarkan energi dibandingkan bermain sepeda, misalnya. Apalagi, asupan makanan anak kini cenderung kaya karbohidrat dan lemak.


- Terlalu banyak di depan TV dan main video games bisa merusak daya penglihatan si kecil.

Dari segi kognitif:
- Jika dia menonton acara dan memainkan video games yang tidak sesuai tahapan usianya, akan timbul referensi yang salah. Membedakan antara fakta dan fiksi itu masih sulit. Belajar dari kasus smack down, misalnya, pelaku yang masih kanak-kanak itu menganggap bahwa korbannya yang di-smack tidak akan apa-apa, karena begitulah yang ia lihat di TV.

Dari segi emosional:
Tayangan berbau kekerasan akan mengurangi toleransi anak terhadap permasalahan atau kesakitan orang lain. Empatinya juga berkurang karena tak mengerti dan mengalaminya sendiri. Ia tak pernah bermain, berlari, atau terjatuh. Ia hanya bermain games.

Dari segi bahasa:
Tayangan kekerasan biasanya diiringi verbal yang kasar. Umpatan s#it atau f#ck sering terdengar, bahkan di kalangan anak SD. Kata-kata atau ungkapan kasar ini juga bisa menyempil di antara kartun. Misalnya, kata-kata dummy, don’t know and don’t care (untuk menunjukkan tak peduli), atau in your face!

Dari segi emosi:
Dengan bermain bersama teman-temannya, anak belajar mengenal kekayaan dan kedalaman emosi. Ia bisa mengatur emosinya dalam menghadapi peristiwa atau hubungannya dengan orang lain. Salah kaprah jika Mama melarang anak bermain karena takut ia menjadi sedih, marah dan menangis karena dinakali temannya. Justru itulah saatnya mengajar anak untuk terampil menghadapi kenakalan. Emoticon tak bisa menggantikan emosi. Emosi orang jauh lebih banyak dari emoticon yang ada.

Dari segi sosial:
- Kebanyakan menonton TV dan bermain video games membuat keterampilan sosial dengan orang lain atau bergaul kurang terlatih, sehingga dia berpotensi bermasalah dalam pergaulan.

- Games sekarang memungkinkan anak bergaul dengan orang lain di dunia maya. Sayangnya, orang lain belum tentu memberi identitas yang benar. Bisa jadi, ia tidak benar-benar seusia anak. Anak-anak berinteraksi dengan orang palsu, dan bisa menjadi sasaran bully di dunia maya dan pedofilia

Kamis, 20 Februari 2014

Manusia dan Keindahan Mensyukuri Keindahan Dalam Sebuah Kehidupan





sumber............ lucky's blog ....1st




Keindahan adalah sesuatu yang bersifat nyata namun abstrak dan keindahan bagi setiap orangpun bisa saja berbeda – beda karena bisa dibilang keindahan ini hal yang relatif tergantung dilihat dari sudut pandangnya. Manusia sangat menikmati keindahan yang ada di dunia ini atau bahkan manusia dapat membuat sesuatu yang indah bagi dirinya sendiri atau pun orang lain. Keindahan yang benar – benar dapat dirasakan adalah keindahan yang terdapat pada alam kita karena hal tersebut merupakan karunia dan anugrah yang maha kuasa akan kekuasaannya. Rasa syukur kita terhadap Allah akan terlukiskan dengan keindahan alam semesta yang pernah kita lihat, tak hentinya kita mengucapkan lafadz Subhanallah sebagai tanda syukur kita kepada Allah. Alam raya ini pun hendaknya kita jaga bersama, kita rawat dan lindungi bersama agar keindahan yang ada takkan terhapus. Di dunia ini sungguh banyak keindahan yang dapat kita lihat dan kita rasakan, setiap pagi merupakan pagi yang indah dengan udara yang sejuk diiringi dengan kicau burung. Berbagai macam keindahan alam bisa kita nikmati setiap saat dan mungkin aka nada lebih banyak lagi keindahan yang merupakan ciptaan Allah SWT yang lebih dahsyat.
Selain alam, sebuah keindahan juga dapat kita rasakan dalam kehidupan kita dimana kita bisa menikmati hidup ini dengan bahagia dan keceriaan. Kehidupan bagi masing – masing orang memang berbeda, tetapi jika kita dapat mensyukuri segala hal yang terjadi di dalam hidup kita maka semuanya akan menjadi indah. Menikmati keindahan dalam hidup dan diri kita merupakan rasa syukur kita terhadap Sang Pencipta dengan itu kita bisa lebih dekat dengan-Nya dan mungkin akan diberikan-Nya keindahan yang lebih bermakna di dalam hidup kita. Walaupun terkadang kita suka merasa lelah dan letih dalam menempuh hidup yang penuh cobaan ini, tapi jika kita bisa mengambil sisi dan sudut positif dari kehidupan yang kita jalani maka tentunya kita akan merasa bahwa hidup kita ini sesungguhnya sangat indah. Kehidupan , dimana kita bisa berinteraksi, melihat dan mendengar segala hal yang terjadi di sekeliling kita merupakan keindahan yang sangat istimewa. Kata syukur dan nikmat kepada Allah yang dapat menambah keindahan dalam hidup kita masing – masing.
Adapun keindahan yang pastinya dirasakan oleh setiap manusia sejak Nabi Adam diturunkan di bumi ini, hal yang ada dan sudah pasti ada namun sifatnya abstrak tak terlihat dan tak terbaca. Cinta, adalah sebuah keindahan yang dimiliki oleh setiap orang dimana hanya perasaanlah yang dapat membaca dan melihat adanya cinta. Betapa indahnya seseorang yang dapat hidup dengan cinta karena cinta terkadang memberikan semangat tersendiri ke dalam jiwa kita. Cinta memiliki arti yang luas dan mungkin jika dibahas akan makna dari cinta tak kan pernah habis. Cinta adalah sebuah keindahan dan nikmat yang sangat luar biasa karena setiap orang ingin memiliki cinta sebuah rasa yang dapat dibilang misterius dimana cinta hadir dan pergi begitu saja. Hidup ini akan terasa indah dengan adanya cinta, kedamaian dan ketentraman di dunia ini akan terasa jika setiap orang memiliki cinta didalam dirinya. Berbagai macam keindahan terdapat dalam kehidupan kita masing – masing dan saya yakin tidak ada seorang pun yang ingkar terhadap adanya keindahan dalam hidup ini. Marilah kita khayati dan nikmati perjalanan hidup kita dengan rasa syukur dan terus bersykur terhadap Allah SWT maka niscaya keindahan itu akan kita raih baik di dunia maupun di akhirat.

sumber........REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- 1st





Sejumlah pengusaha muslim masuk sebagai 40 orang terkaya di Indonesia. Beberapa tokoh di antaranya adalah pengusaha Chairul Tanjung, Achmad Hamami, Garibaldi Thohir, dan Aksa Mahmud.

Pemilik usaha CT Corp, Chairul Tanjung, misalnya berada di posisi kelima dengan kekayaan mencapai 3,4 miliar dolar AS. Ia melejit dari sebelumnya berada di posisi 11.

Begitu pula dengan pengusaha alat berat, Achmad Hamami. Meski turun dari posisi 10 menjadi 16, dirinya masih masuk sebagai pengusaha sukses dengan kekayaan mencapai 1,7 miliar dolar AS.

Pemilik perusahaan batu bara Adaro Indonesia, Garibaldi Thohir, juga masih punya taring dengan menjadi salah satu orang terkaya. Walau harus turun dari posisi 18 menjadi 28, lelaki yang akrab dipanggil Boy Thohir itu tercatat memiliki kekayaan 1,5 miliar dolar AS.

Sementara itu ,aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sekaligus pemilik Bosowa Group juga masih bertengger sebagai salah satu pengusaha sukses. Kekayaannya bahkan mencapai 820 juta dolar AS, yang membuatnya naik menjadi orang terkaya ke 34, dari sebelumnya 35.

Menurut pemimpin Grup Saratoga, Sandiaga Uno, para pengusaha muslim yang masuk dalam 40 orang kaya Indonesia itu merupakan inspirasi bagi pengusaha muda seperti dirinya. "Insya allah menjadi inspirasi," katanya, Ahad (2/12).

Dikatakannya muslim adalah mayoritas di Tanah Air. "Harusnya dapat mencetak entrepreneur-entrepreneur tangguh," tegasnya.

Pengamat ekonomi Islam, Gunawan Yasni, menilai para pengusaha muslim ini telah menjalankan mujahadah, yaitu kesungguhan dalam berprofesi sebagai pengusaha. "Predikat di majalah Forbes itu salah satu buah mujahadah mereka," tegasnya. Namun, ia tak menampik dominasi pengusaha muslim masih amat kurang dibanding pengusaha nonmuslim.

Mental juara ...1st





sumber............Komunitas Wirausaha Bandung ·


Membentuk Mental Juara

Sering kali kita melihat sahabat yang tidak mempunyai semangat untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik atau mempunyai standar yang rendah bagi dirinya sendiri. Hal tersebut merupakan menjadi kendala kesukseksan diri pada kita terutama di masa dewasa atau dapat dikatakan tidak mempunyai mental juara. Mempunyai mental juara tanpa perlu menjadi ambisius bukanlah sesuatu yang instan. Ada proses pembiasaan yang perlu dilakukan sejak dari saat ini.

Bermental juara tidak hanya merujuk pada kita yang mampu memenangkan kompetisi atau lomba tertentu. kita bisa dikatakan bermental juara pada saat kita berhasil melakukan apa yang seharusnya dia lakukan. Seringkali makna juara yang seperti ini kurang disadari oleh kita.

Cara yang dapat ditempuh untuk memiliki mental juara ini adalah dengan mengajari diri kita untuk menghargai sekecil apapun prestasi yang kita miliki. Motivasi dan cita-cita dapat membantu kita untuk berhasil dalam setiap langkah atau apapun yang kita lakukan. Bermental juara juga dapat berarti kita yang tangguh menghadapi segala tantangan. kita perlu ditempa untuk siap menghadapi tantangan dan menjadi kita yang mandiri. kita perlu belajar bagaimana cara memecahkan masalh dengan tepat dan bijaksana.

Bermental juara dapat berarti juga kita yang mampu menghadapi kekalahan. Dalam hidup, seseorang tidak selalu menghadapi keberhasilan tetapi juga dalam saat-saat tertentu menghadapi kegagalan atau ketidakmulusan. Di sini kita perlu belajar bahwa diperlukan usaha untuk mengatasi ketidakberhasilan.
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari pembentukan mental juara antara lain:
-menjadi mandiri, tidak tergantung pada orang lain.
-menjadi percaya diri dalam melakukan segala sesuatu.
-kita tidak cepat putus asa dan mau mencoba lagi apabila mengalami kegagalan.
-menjadi pribadi yang terbiasa memecahkan masalah.

Aspirasi vs Ambisi

Konsep membentuk mental juara bukanlah dengan menuntut kita untuk selalu menjadi juara. harus hati-hati agar memotivasi kita tidak dilakukan dengan cara memaksa. Seringkali kita merasa bangga saat diri kita memenangkan sesuatu, sehingga yang dikejar adalah hasil, bukan proses. Hal tersebut yang bisa menciptakan kita ambisius, di mana kita hanya akan berorientasi pada pencapaian hasil. Apabila kita memahami pentingnya proses maka akan tercipta aspirasi di dalam diri kita. kita yang memiliki aspirasi akan terinspirasi dan termotivasi untuk senantiasa melakukan yang lebih baik lagi.

Pada diri kita yang ambisius, kita akan sangat keras berusaha mencapai sesuatu akan tetapi di lain pihak kita akan cepat puas dan bangga pada yang diperolehnya dan berhenti hanya sampai di situ. Berbeda dengan aspirasi yang bersifat jangka panjang dibanding ambisi. Hal terpenting bukanlah menjadi juaranya, tetapi bagaimana usaha kita untuk mencapainya. kita tidak harus selalu menjadi juara, tetapi menjadi lebih baik dari yang dia lakukan selama ini. Sehingga kita lebih percaya diri dan siap menghadapi tantangan.

Mental juara dapat dibentuk dan dilatih sejak saat ini, terutama begitu kita mulai berinteraksi dengan dunia sekitarnya.dalam hal ini lingkungan sosial amat berpengaruh. Berikut ini tahap perkembangan dalam melatih mental juara:

- Awal kehidupan kita ditandai dengan adanya trust (percaya) dan mistrust (ketidakpercayaan).
Trust atau rasa percaya menunjukkan adanya perasaan kenyamanan fisik dan sedikit rasa takut. Trust pada diri kita membentuk harapan dalam kehidupan bahwa dunia ini merupakan tempat yang nyaman. Jika kita tidak merasa nyaman dengan lingkungannya maka yang berkembang adalah rasa mistrust. Dalam membentuk mental juara dan memotivasi kita harus mementingkan kenyamanan dan kebahagiaan jangan sampai kita merasa terpaksa dan tidak enjoy terhadap apa yang dilakukannya.

1. Pada tahap awal ditandai dengan autonomy (otonomi atau kebebasan pribadi), shame (rasa malu) dan doubt (ragu-ragu).

Pada masa ini kita mulai menemukan dan mengembangkan tingkah laku. Jika kita diberi kesempatan untuk mencoba maka akan muncul otonomi. Tetapi jika kita banyak diarahkan dan dilarang maka kita akan menjadi kita yang pemalu atau ragu-ragu. Pada usia ini cukup ideal untuk melepas kita memecahkan masalahnya sendiri, yang merupakan salah satu cara membentuk mental juara.

2. Pada masa tahp selanjutnya dengan initiative (inisiatif) dan guilt (rasa bersalah).

kita belajar untuk bertanggungjawab atas berbagai hal, Berkembangnya rasa tanggung jawab akan menanamkan rasa inisiatif pada kita. Sebaliknya akan muncul kita yang memiliki rasa bersalah dan cemas karena tidak memiliki rasa tanggung jawab dan tidak diberi kesempatan untuk mandiri. Pengalaman dari lingkungan akan menjadikan kita memiliki rasa percaya pada dunianya, mandiri, penuh inisiatif, dan siap menghadapi apapun dalam dunianya. Hal-hal inilah yang merupakan esensi mental juara.

Dalam membentuk mental juara serta memotivasi diri ada beberapa hal yang perlu diwaspadai yaitu jika kita sering menjadi juara:

-kita yang selalu atau sangat sering menjadi juara kerap menjadi lebih down ketika mengalami kegagalan. Terlebih lagi jika orang-orang di sekitarnya bersifat menyalahkan, kita bisa merasa tidak berharga dan tidak dicintai lagi karena sudah gagal. Hal tersebut yang biasanya terjadi apabila lingkungan kita lebih mengutamakan hasil daripada proses, akibatnya penghargaan diri kita menjadi relatif rendah.

-Munculnya sifat angkuh atau sombong pada diri kita yang sering menjadi juara. Sekecil apapun pencapaian kita perlu dihargai. Di sisi lain apa yang menjadi kelemahan atau kekurangan kita perlu dievalusi dan dicari solusinya. Pujian maupun evaluasi hendaknya diberikan secara proporsional. Dengan demikian kita tidak menjadi sombong tetapi masih mau berusaha untuk lebih baik di kesempatan yang akan datang.

- Adanya sifat individualis kita perlu dihindari ketika menanamkan mental juara. kita bermental juara justru mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. kita yang menghargai dirinya sendiri berdasar proses, biasanya juga akan menghargai orang lain. kita perlu belajar memahami siapa dirikita, mengetahui kita akan bisa mandiri tanpa melupakan hakikatnya sebagai makhluk sosial.

Mental juara pada kita dapat dibentuk atau dilatih oleh siapapun, termasuk diri kita yang pernah gagal atau tidak terlalu sukses. Apabila orangtua bisa memiliki kepribadian yang positif dan memiliki motivasi serta keinginan untuk mengembangkan kitanya dalam lingkungan yang sehat dan tidak ada paksaan, diharapkan kita bisa tangguh menghadapi tantangan dan mempunyai mental juara karena setiap kita mampu menjadi juara.